Ku melihat dengan mata kepalaku sendiri
Peluru berseliweran disana sini
Tak ada kesempatan untuk berlari
Hanya ada asa yang menghalangi diri
Membuat takut dan menggigil badan ini
Anak kecil di depanku berlari kesana kemari
Mencari tempat untuk melindungi diri
Tapi apa daya ia melakukan hal itu kini
Karena tempat berlindung itu telah terkoyaki
Oleh meriam kendaraan besi di depan tempat ini
Mencoba untuk menggerakan kaki
Untuk bersiap-siap melarikan diri
Aku menengok dulu ke sebelah kiri
Terlihat jasad ayahku yang nafasnya sudah berhenti
Sambil mendekap sebuah senjata api
Melihat itu aku tak bisa menahan diri
Ku ambil senjata api dan mengambil posisi untuk
menembaki
Tapi kulihat kendaraan besi itu menembaki kami tanpa
mengasihani
Tak luput helikopter menembaki rumah sakit ini
Membuat banyak pasien menjadi mati
Ku bersiap menarik pelatuk senjata ini
Tapi apa daya sebuah peluru melesak ke dada ini
Aku tak bisa lagi mengendalikan tubuh ini
Tak terasa tubuh ini jatuh menghempas bumi
Air mata pun tak bisa ditahan lagi
Merasa ajal sebentar lagi akan menanti
Namun kucoba untuk berdiri
Setelah berdiri badanku dihantam oleh peluru lagi
Darah mengalir dari luka di tubuh ini
Yang akan menjadi saksi di akhirat nanti
Untuk meniti jalan menuju ridho Ilahi
Yang kurasakan tinggal sebentar lagi
Nafasku mulai melemah tak terkendali
Dan tubuhku mulai berat untuk bergerak lagi
Dalam hati ku berdoa semoga menjadi Mujahid sejati
Di Negara yang sedang tersakiti setiap hari
Yaitu Palestina yang sangat kucintai
Laa Ilaaha Illallaah
Muhammadur Rasulullah
Bandung, 2012
0 comments