Hidup di dalam dunia yang serba modern dan mudah membuat saya berpikir banyak. Apakah hikmah yang bisa didapat dari semua ini?
Jujur saja, saya merasa muak dengan beberapa teknologi yang kelihatannya memudahkan, padahal esensinya malah menyusahkan. Saya hanya membandingkan masa kini dan masa lalu. Apa yang bisa saya dapat dari itu?
Saya jadi teringat dengan ucapan kawan baik saya, "Jaman sekarang mah orang-orang sudah tidak bermujahadah seperti dulu." Benarlah apa yang dikatakannya. Misalnya tentang transportasi.
Dulu, orang-orang perlu memakan waktu yang sangat panjang saat melakukan perjalanan. Tapi mereka bisa bercengkerama dengan kawan seperjalanan. Berhenti di suatu tempat dulu dan mengobrol, intinya menambah silaturahim.
Mereka pun mendapat pengalaman dari perjalanan itu dan bekerja keras menuju tempat yang ia tuju. Intinya mah, bermujahadah. Waktupun berjalan dengan normal, dan itu membuat perjalanan terasa panjang namun menyenangkan.
Tapi sekarang, dengan teknologi transportasi yang semakin modern, orang bisa mencapai tujuan dengan cepat. Tapi bercengkramanya tidak ada karena harus fokus dengan setir dan jalanan. Tak ada mujahadah karena tinggal nyalakan, naik, jalanan penuh, kepanasan, sampai di tujuan. Bereslah perkara. Waktu pun sangat cepat berlalu sehingga tak bisa termanfaatkan dengan baik.
Misalnya lagi tentang komunikasi. Saya yang baru saja punya smartphone 2 minggu harus rela membuang waktu dan mengkhawatirkan pulsa kuota saya, apakah cukup atau tidak.
Memang informasi bisa saya dapatkan dengan mudah. Namun, saya jadi lalai dalam membaca buku dan berinteraksi dengan oranf terdekat semisal keluarga karena sering nguplik hape. Maka dari itu saya mulai mengurangi interaksi dengan smartphone ini.
Dan masih banyak teknologi yang membuat saya muak dan orang-orang jadi tak bisa bermujahadah.
Entahlah, pembicaraan ini mau dibawa ke mana. Ini pikiran saya yang resah saja.
Hanya itu.
Bandung, 5 Agustus 2015
0 comments