Oleh : Abdullah Abus

Menulis cerpen adalah aktivitas yang sulit-sulit gampang. Sulitnya adalah membuatnya menarik. Gampangnya adalah tinggal tulis saja. Dan biasanya orang mengambil bagian gampangnya saja. Tentu tidak salah, kita perlu terus menulis, kalau bisa tiap hari. Tapi, jangan sampai terlena dengan gampangnya tapi lupa dengan susahnya.

Kemarin saya mengisi kegiatan di acara DISPEN (Diskusi Kepenulisan) Al Qolam UPI. Saya dipinta membantu teman-teman Al Qolam untuk membuat sebuah cerpen. Maka, saya arahkan mereka membuat cerpen yang unik.

Apa yang saya bagikan mungkin tidak ada di buku-buku karena berdasarkan pengalaman saja. Atau malah ada di buku tapi belum saya baca. Yang pasti, saya mengembangkannya sendiri lalu membagikannya di kelas cerpen FLP Bandung.

Not bad, kekawan yang sepertinya senior di Al Qolam berhasil menggelitik saya dengan bagian awal cerpen mereka, sementara beberapa yang baru masih berusaha meraba-raba tentang bagaimana mencari cerita yang unik untuk cerpen mereka.

I have so much fun saat berbagi pengalaman soal cerpen. Padahal acaranya mendadak dan lumayan jauh. Tapi, entah kenapa, kalau soal dunia cerpen atau novel sangat menarik bagi saya. Maka dijugjuglah acara itu.


By the way, for your information, membuat skenario lebih mudah daripada membuat cerpen lho. Dan penulis cerpen adalah orang yang keren plus hebat, karena dengan cerpen, dunia bisa diubah menjadi lebih baik, atau malah lebih buruk.

Semoga kebaikan-kebaikan yang selalu dihasilkan oleh kita. Semoga.

Kab. Bandung, 28 November 2018