Bismillahir rahmaanir rahiim.
Assalamu’alaikum wa rahmatullah wa barakatuh.
Segala puji bagi Allah yang telah menyempurnakan agama ini sehingga tak perlu lagi mendapatkan penambahan ataupun pengurangan, maupun modifikasi.
Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Baginda Muhammad Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam.
Dan aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah dengan sebenarnya selain Allah yang Maha Esa dan tiada sekutu bagi-Nya dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya.
Amma ba'du.
Sahabat-sahabat semua, kita selalu menginginkan menjadi orang-orang yang beriman dan bercita-cita untuk bisa masuk ke Surga Firdaus.
Nah, untuk itu kita lihat yuk tanda-tanda orang beriman yang berhak mewarisi surga Firdaus kelak.
Surat (23) AL MU'MINUUN: 1 - 11
Bismillahir rahmaanir rahiim.
1. Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman,
2. (yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam salatnya,
3. dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna,
4. dan orang-orang yang menunaikan zakat,
5. dan orang-orang yang menjaga kemaluannya,
6. kecuali terhadap istri-istri mereka atau budak yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela.
7. Barang siapa mencari yang di balik itu maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas.
8. Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya,
9. dan orang-orang yang memelihara sembahyangnya.
10. Mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi,
11. (yakni) yang akan mewarisi surga Firdaus. Mereka kekal di dalamnya.
Dari situ, bisa kita lihat ciri-ciri orang yang beriman agar bisa masuk ke Surga Firdaus.
1. Selalu khusyuk saat shalat.
2. Selalu menjauhkan diri dari segala perkara yang tiada berguna.
3. Selalu menunaikan zakat (sedekah juga mungkin ya)
4. Selalu menjaga kemaluannya, kecuali kepada yang telah halal.
5. Selalu memelihara amanat
6. Selalu menepati janji
7. Selalu menjaga sembahyangnya (tepat waktu, berjamaah[wajib untuk laki-laki], dll)
Wallahu ‘alam.
Semoga bermanfaat.
Salam ukhuwah Islamiyah.
Definisi manusia akan kehidupan
mulai berubah jauh dari fitrahnya. Benar2 sangat jauh. tak terkira, bahkan tak
terkendali. Mengapa? Mungkin karena opini umat manusia mulai bergeser dari
kesederhanaan jadi kemewahan. Dan sepertinya inilah saat dunia dilapangkan oleh
Allah SWT, seperti yang dikhawatirkan oleh Rasulullah SAW.
Apa saja yang bergeser?
Contohnya adalah makanan. Sekarang banyak yang berpikir kalau makanan yang kita
butuhkan itu harus yang enak2. Membuat kenyang dan bikin puas keinginan yang
mungkin sudah ditahan2 beberapa hari. Shah?
Ada juga yang lain. Zuhud itu
katanya tidak perlu hidup berkecukupan. Yang penting beribadah nomor satu,
jangan pedulikan dunia. Mungkin beberapa orang lupa, kalau Allah meminta kita
untuk tidak melupakan dunia walau sejatinya dunia itu tidak akan dibawa mati.
Itu adalah dalam al-Qur’an, silakan cari lewat terjemahannya.
Ah, betapa mirisnya melihat
keadaan umat Islam saat ini. Yang kaffah dianggap aneh. Sementara yang
setengah2 dibilang wajar. Bahkan yang maksiat pun dianggap biasa. Lihat saja,
di media massa, acara dan iklannya menyuguhkan maksiat mata. Entah berapa dosa
yang dihasilkan oleh orang2 liberal itu. Mereka seperti membagi2kan permen secara
gratis pada umat Islam. Mereka malah senang, apalagi JIL (Jaringan Islam
Liberal atau sering diplesetkan Jaringan Iblis Laknatullah) yang tugasnya
memang memecah belah umat Islam di Indonesia.
Kehidupan, yang sejatinya penuh
kesederhanaan dan keseimbangan, mulai roboh dengan ulah oknum2 yang senang
sekali membuat kekacauan dimana2. Baik lewat interaksi langsung atau sekadar
interaksi melalui media lainnya.
Kita umat Islam harusnya sadar.
Betapa kita mudah sekali dicerai berai oleh musuh. Beda paham sedikit, cekcok.
Bahkan sampai menjelek2an ulama tanpa ilmu dan informasi yang memadai. Bukankah
sebagian prasangka itu dosa?
Untuk itu, dalam kehidupan ini,
kita harus bersahaja. Jadikan dunia di genggaman tangan dan akhirat di hati.
Walaupun memang memiliki harta yang banyak, tetaplah mau berbagi. Untuk yang
memiliki harta yang sedikit, tetaplah qona’ah.
Wallahu a’lam.
Benda tercanggih saat ini. Judul
yang lumayan menarik. Dan orang pasti akan bertanya2, apa?
Tenang dulu. sabar. Saya mau
cerita dulu.
Zaman sekarang, saat teknologi
dan informasi menjamur dimana2, bahkan sampai menguasai hampir seluruh bagian
negaranya, benar2 sangat luar biasa. apabila ingin jalan kemana2, tidak ingin repot
dan lelah berjalan, tinggal naik motor. Dan saking canggihnya, untuk ke warung
yang jaraknya lima meter pun harus naik motor. Wah, canggih sekali. Kalau ingin
terlihat mentereng, naik mobil. Cukup Honda Jazz RS. Dan banyak mata akan
melihat. Terpesona! Bahkan sampai pingsan kali.
Apakah itu benda tercanggih saat
ini? Bukan.
Ada lagi, satelit buatan Amerika
dan sekutunya. Bisa keluar angkasa, memotret kandungan tanah yang isinya emas
hitam di TimTeng. Bahkan sampai bisa memata2i orang. Wah, canggih sekali ya.
Kita ada di rumah, si satelit tahu. Ada di bunker bawah tanah pun sepertinya
akan tahu. Tinggal di potret. Klik! Ketahuan deh. Eh, di Indo tidak ada kali.
Adanya juga satelit Palapa. Walau sejatinya, satelit itu berputar mengelilingi
bumi.
Apakah itu benda tercanggih saat
ini? Bukan.
Ada lagi. Chip ajaib yang bisa mendeteksi
dimanapun kita berada. Ada di SIM, e-KTP, Credit Card, kartu ATM dan banyak
tempat. Mungkin juga di motor atau mobil juga ada. Bahkan di kartu SIM HenPun juga ada. Hebat sekali, sekali
klik, ketahuan kita lagi dimana. Lalu tentang diri kita pun mereka sepertinya tahu.
Tinggal klik lagi. Bisa ketahuan kalau si fulan begini saat ini, atau si
fulanah begitu dulu.
Canggih ya! Apakah itu benda
tercanggih saat ini? Bukan lagi.
Apa dong kalau begitu?
Aha, sudah ditulis kok. Pake
tulisan cetak miring lagi.
Yup, HenPun lah jawabannya!
Kenapa tercanggih di Indonesia?
Banyak faktanya kok.
1.
Bangun
tidur, yang pertama dicari HenPun. Mending kalau buat mematikan alarm atau
lihat jam. Ternyata karena ingin tahu apa ada SMS atau tidak. Atau malah
mungkin ada pesan ajaib dalam bentuk BBM. Canggih ya! Lupa kali kalau kita
bangun yang diingat bukan Dia, Dia tidak akan suka.
2.
Kalau di
ajak ngobrol, itu HenPun yang dilihatin. Bangga benar dengan HenPun nya. Ada
yang merek N, So, Sa, B, Ci dll. Dan canggihnya, tu HenPun bisa bikin orang tidak
sadar kalau dia diajak ngobrol. Lebih canggihnya, saat berjalan pun HenPun yang
dilihat. Keren sekali. sepertinya dia memiliki kekuatan super. Si mata tiga.
3.
Lebih
kerennya, begitu selesai shalat, yang empunya HenPun langsung dzikir dengan
serius! Suer! Dia langsung pencet2 itu tuts atau geser2 tu tasbih. Nah lo? Ooh,
maksudnya HenPun yang pertama di otak atik. Bukan dzikir. Jangan tanya doa
dilakukan atau tidak.
4.
Hal yang
sangat canggih juga bisa terjadi. Kalau sampai lupa bawa HenPun, paniknya minta
ampun. Wah, rasanya dunia mau kiamat. Nanti tidak bisa gaya2an gimana? Jangan
tanya kalau tu HenPun hilang. Nangis berdarah2 mungkin.
Oi, banyak sekali kecanggihan
HenPun itu ya. Sampai2 tidak terhitung! Ya khususnya di Indonesia. Dan lagi2
saking canggihnya, anak umur tiga tahun pun bisa memainkan atau bahkan punya
HenPun. Masya Allah. Sangat canggih ini alat. Huff.
#Hanya untuk direnungkan, bukan
di debat. Kita sama2 belajar. J
Kesempatan. Apa itu kesempatan?
Entahlah, saya pun tak tahu
pasti arti sebenarnya. Tapi saya yakin banyak orang yang telah mendapatkannya.
Apatah itu baik maupun buruk. Tak bisa dinafikan lagi, kita pun berharap itu
terjadi (dan fitrah manusia pasti selalu ingin yang baik-baik).
Itulah yang saya dapatkan dulu.
Lepas acara kelulusan, dari amplop SK itu saya mendapati beberapa brosur untuk
kuliah. Lupa lagi saya namanya, yang pasti beberapa universitas itu memberikan
beasiswa karena melihat nilai akademis saya ‘bagus’. Tentu saja saya
menyeringai. Macam mana saya terpikirkan untuk kuliah? Dari pihak saya, kaki
ini melangkah mundur. Menolak.
Orang tua? Mendorong sekali! Mereka
ingin anaknya kuliah. Biar pintar. Nanti kerjanya enak. Dan membuat bangga anak
keturunan kelak.
Entahlah saya jahat atau tidak
(sudah pasti jahat lah), saya menolak untuk kuliah. Mengapa? Dulu saya itu
orangnya inferior. Sangaaaaaaaat inferior. Jangankan untuk kuliah, kerja pun
tak kuasa bermimpi. Ah, dulu saya tak mengerti apa itu impian. Yang saya tahu,
ya entahlah.
Saya pun sebenarnya merasa heran
dengan nilai ujian saya yang bagus itu. Bahkan saya dinobatkan sebagai juara
kelas. Saya hanya menunduk dan mencibir diri sendiri kalau saya seharusnya tak
mendapatkan nilai sebaik itu. Lha, memangnya siapa saya? Bahkan takut saat
kuliah nanti, saya terlihat yang paling bodoh. Maklum, dulu saya kuper 1.000%.
Kalau sekarang? Entahlah.
Menyesal? Tentu saja saya
menyesal sekarang. Kenapa dulu begitu bodoh menolak kesempatan yang jarang
dirasakan banyak orang. Menjadi orang
yang cakap dan matang di dunia kerja kelak. Bahkan lebih ‘ngenes’ saat tahu
kalau saya tak ‘sebodoh’ yang saya kira dulu. Benarlah kata2 bijak itu.
“Penyesalan selalu datang terlambat.”
Bahagia? Tentu saja bahagia. Mungkin
kalau saja saya masuk kuliah dulu, entah hidup saya seperti apa nanti. Dengan
keluguan dan kepolosan saya dulu, saya yakin pasti akan terjerat dunia
kejahatan, jauh dari agama dan segala macam ketidak elokkan lainnya.
Jadi, apa itu kesempatan. Cari
tahu lah sendiri.
Saya yakin semua pasti ada
hikmahnya. Seburuk apapun yang kita alami. Saya telah ditolong Allah. Kini saya
juga ingin kuliah beneran. Mau di UIN SGD Bandung, SyaHid Jakarta atau
universitas agama lain pun tak masalah. Karena saya ingin melihat dunia luar
yang luas dan memiliki banyak teman untuk diajak berdakwah.
Lalu apa itu impian?
Sang waktu yang akan
menjawabnya.
Wallahu a’lam.
Game ini adalah game yang
terkenal. Bahkan untuk para gamers mania di Indonesia. Siapa sih yang tidak
tahu? Pasti pada tahu. Game ini adalah sebuah permainan strategi/taktik perang
yang rating tiap game seperti ini sangat tinggi alias banyak peminatnya. Ini
adalah sebuah game PC yang memerlukan kejelian mengatur serangan dan pertahanan
pasukan kita.
Yang saya masih hafal sekarang,
ada tiga pilihan negara. Yang pertama USA (sudah pasti selalu ada di tiap game
manapun), China dan GLA (orang Arab/Islam). Masing2 punya kelebihan dan
kekurangan. Tapi untuk para master gamers itu bukan masalah. Tambahan juga ada,
yaitu X Army (negara ini memakai lambing Bintang David). Entah negara mana ini.
Juga ada Uni Eropa dan Russia.
Jujur, saya menyenangi game
strategi perang seperti itu. Terakhir saya memainkan game ini adalah tahun 2007
dan game ini masih tetap ada sampai sekarang, bahkan makin berkembang versinya.
Kalau saya diminta untuk memainkannya lagi, saya masih mau. Hehe.
Dulu saya tidak
memperhatikannya. Tapi sekarang saya paham kalau game ini merusak pandangan
orang lain atas suatu negara yang ada di game itu. yaitu GLA (orang
Islam/Arab).
Digambarkan kalau GLA itu kejam.
Dan USA dan X Army berusaha menghancurkan dan mencegahnya atas nama perdamaian
dunia. Disitu diceritakan kalau GLA itu selalu membunuhi warga sipil,
menghancurkan kota, menyerang tentara lain, menghancurkan bendungan untuk
menenggelamkan kota dengan air bah nya. Dam banyak kebiadaban yang mengatasnamakan
GLA (orang Arab/Islam).
Ada juga diperlihatkan (dalam
pasukan GLA) tentara bom bunuh diri, mobil bom bunuh diri. Bahkan
memperlihatkan GLA itu memiliki senjata pemusnah massal yang penuh dengan bahan
kimia.
Markas pusatnya pun berkubah,
mirip dengan masjid. Entah benar atau tidak, saya hanya menebak kalau itu
masjid. Dan banyak sekali kejelekan GLA (orang Arab/Islam) diperlihatkan
disitu. Fitnah yang terselubung bukan?
Bagi orang Indonesia, sepertinya
game ini tidak masalah (bagi sudut pandangnya ke GLA atau orang Arab/Islam).
Toh, orang sini kan (yang mayoritas Islam, baik itu yang lalai maupun yang
taat) tahu kalau orang Arab itu seperti apa. Tapi untuk orang diluar Islam?
Bukankah banyak yang menuding kalau orang Arab/Islam adalah bangsa bar-bar,
teroris, kejam dan lain2nya. Dan media massa yang menggembosi Islam itu pun
dengan mudah mereka percayai atas fitnah mereka pada Islam.
Dan anehnya, kenapa dalam semua
versi C&C: General ini musuhnya selalu GLA? Dan GLA dicitrakan sebagai
penjahat perang? Begitu juga X Army, mengapa memakai lambang Bintang David? Bukankah
itu lambang Zionis? Dan diperlihatkan kalau X Army itu lebih modern daripada
USA dalam persenjataan. Ada robot perang, helikopter modern, pesawat jet
modern, pelindung laser, tank modern dan yang lainnya dalam persenjataan.
Sedangkan untuk China tidak akan
saya komentari. Karena China memang kenyataannya seperti itu angkatan
bersenjatanya (dalam game). Lagipula, China adalah kojo (jagoan) saya. :D
Banyak dampak merusak Islamnya
game ini. Karena lihatlah, yang membuat game ini kan musuh Islam. Mereka tak
akan senang terhadap Islam sampai kiamat tho?
Wallahu a’lam.
Pengalaman ini terjadi saat saya
masih PKL bulan terakhir. Waktu itu pemahaman agama saya kurang. Ah, bahkan
al-Qur’an pun tak tersentuh. Tak PD pula membacanya. Padahal jelas-jelas saya
masih bisa membacanya.
Ini berawal dari salah satu
karyawan (laki-laki) tempat saya PKL yang mendekati saya. Mengajak berangkat
bareng, pulang juga bareng, ngasih teh botol, makanan de el el. Beberapa minggu
kemudian kami mulai dekat.
Tapi saya agak kesal padanya.
Pelan sekali dia menjalankan motor. Macam siput nak balapan di Moto GP.
Pergi-pulang seperti itu. Dan sekarang saya tahu kenapa kalau menjalankan motor
itu harus stabil. Tidak terlalu ngebut, juga tidak terlalu lambat.
Suatu hari, Pak Er (nama samaran,
saya lupa nama aslinya) mengajak saya bertandang ke rumahnya. Tak ada yang
aneh. Tapi ke suatu harinya lagi ke depan (memaksakan gaya bahasa), Pak Er
meminta saya untuk ke suatu tempat. Jadi dia minta izin khusus untuk saya ke
atasan. Padahal waktu itu jam kerja. Saya sedang asyik pula kerja di mesin CNC.
Saya hanya manggut-manggut, tak curiga. Dengan mantap, kami berdua meluncur ke
Jalan Peta. Saya diminta menunggu di depan sebuah toko besar (namanya lupa
lagi) di pinggir jalan. Sementara itu Pak Er cabut ke tempat kerja lagi. Dia
juga berpesan agar sabar menunggu sebuah mobil datang. Saya masih tak curiga.
Bayangkan, satu jam saya
menunggu. Saya mendumel. Macam mana nih, atuh bagaimana kumaha ieu teh bray?
Lama sangat bin nian mobil itu datang. Saya yang sudah tak sabaran, jalan
mondar mandir. Melihat mobil-motor lalu lalang. Langit biru bertaburkan awan
putih yang melenggang di atas kepala yang jaraknya entah berapa kilometer.
Jangan lupakan sinar mataharinya juga ya. Begitu menusuk sampai ke kulit ari.
Saya bagaikan selembar daun yang meranggas kering lalu tertiup angin dan jatuh
ke kubangan lumpur laksana kerbau di cocok hidungnya yang mandi di sawah sendirian
di tengah oase antah berantah di ujung bumi yang terisolasi lantas sekarat
macam cacing kepanasan di lumpur lapindo yang panas lalu hilang di telan bumi
dan masuk ke daftar manusia yang musnah dari daftar penduduk (lebaay).
Eh, ternyata eh ternyata. Yang
datang malah motor. Saya cemberut lah. Setelah berkenalan sebentar, dia seperti
membawa kabar buruk. Hati saya mencelos.
“Tunggu sebentar ya. Mobilnya
lagi di jalan. Nanti gampang aja. Kamu tinggal salaman dengan Kyai yang ada di
dalam mobil. Lantas mengucap SYAHADAT saja.”
Saya murka seketika. Apa?!!!!
Saya lalu meminta pulang.
“Tunggu sebentar. Hanya
sebentar, kok. Nanti kalau sudah syahadat kamu langsung pulang kok.”
Saya dulu tidak mengerti agama
dengan benar, tapi diajak SYAHADAT lagi, di dalam mobil pula, saya takut.
Setelah saya memaksa lagi, saya di antar balik ke tempat PKL. Saya hanya
bungkam di depan Pak Er. Bahkan tersenyum pun malas. Saat pulang, saya melotot
dan mengomel di atas motor ‘siput’nya.
“Maksud Bapak apa?” tanya saya
nyolot.
“Kamu cuma sekadar syahadat
saja. Tidak lebih.” Pak Er salah tingkah.
“Saya nggak suka dengan hal
seperti itu. Saya benar2 nggak suka dengan yang seperti itu.”
Selama perjalanan, hening. Tak
ada percakapan. Kami pun tidak lagi dekat. Saya menjauhinya. Setelah cek n
ricek, ternyata teman PKL saya juga dibegituin. Di ajak SYAHADAT doang sih,
tapi bayangkanlah kalau sahabat ada dalam posisi saya dulu. pasti takut juga
kan.
Walau Pak Er sering bertamu ke
rumah setelah itu, saya tetap menghindar. Pura2 tidurlah, pura2 ga mau keluar
kamar lah, de el el. Pak Er sebenarnya baik banget, hanjakal (sayangnya) ada
yang aneh pada dia. Ya masalah itu. Lepas PKL, kami tidak bertemu lagi.
Beruntung saya tidak punya HP masa2 sekolah. Kalau punya pastinya bakal di
teror kali. Mereun.
Itulah kejadian aneh saya dulu.
Alhamdulillah, Allah masih melindungi saya dari mereka.
Wallahu a’lam.
Beberapa waktu lalu, saya
melihat seorang ibu menuntun anaknya di rumah sakit. Dia mendekati loket obat
kemudian duduk sebentar. Saya sempat tak memperhatikannya. Tapi saat sekilas
melirik, ternyata ada sesuatu yang miris terjadi pada anak itu. Anak itu
menderita keterbelakangan mental.
Saya prihatin melihatnya. Karena
memang banyak juga anak2 SLB sering lewat depan rumah bersama ibunya masing2.
Walau saat saya ajak obrol mereka tidak nyambung, tapi itu cukup menyenangkan.
Sehingga sebuah kesadaran menampar saya.
Seorang ibu. Seorang ibu tak
pernah mengeluh bagaimanapun keadaan dan kondisi anak yang dilahirkannya.
Mereka malah bersyukur dan menyunggingkan senyum sumringah. Seakan-akan ingin
mengatakan pada dunia, “Lihatlah anakku yang luar biasa ini!”
Kau tahu sahabat, tak ada cinta
seorang manusia (dari kalangan manusia biasa seperti kita) yang lebih besar
daripada cinta seorang ibu pada anaknya (untuk ibu yang masih waras).
Tak kenal pamrih, tak kenal
lelah, tak peduli fisik dan banyak lainnya. Berapa butir nasi yang sudah kita
makan dan itu hasil buatan ibu? Berapa jumlah ‘harga’ masakan yang kita makan
dan itu hasil buatan ibu? Oh, betapa kurang bersyukurnya kita. Kita terlalu
picik untuk sekadar bisa ‘melihat’ ibu kita.
Saya ambil contoh.
Saat kita melihat ibu tidak
sesuai dengan yang kita harapkan, kita berkata: “Aku ingin ibu lebih hebat”,
“Aku ingin ibu mengerti aku”, “Aku ingin ibu bijaksana dan cerdas” dan kata2
keluhan lainnya.
Sadarkah kalau kita beruntung
masih memiliki seorang ibu apapun kondisinya?
Tahu apa kita tetang hal yang
ingin ibu berikan sebagai hal terbaik yang ia anggap baik? Tahu apa kita
tentang hati ibu yang lembut saat mendengar keluhan kita? Walau ibu tak
sempurna, mereka sudah mencoba untuk jadi sempurna. Bekerja keras mendidik kita
dari kecil dengan ilmu yang terbatas. Mengolah otak saat tak punya uang untuk
sekadar belanja dan memasak.
Saya memang bukan orang yang
sangat berbakti pada orang tua, tapi saya adalah orang yang belajar menjadi sangat
berbakti pada orang tua.
Ibulah yang mengandung,
menyapih, menyuapi, memandikan, antara hidup dan mati saat melahirkan. Selalu
yang pertama dan terakhir demi keluarga.
Uh, saya masih picik. Kenapa tak
melihat orang yang tak lagi memiliki ibu? Yang berharap bertemu dengan ibu
hanya dalam mimpi? Atau bertemu kelak di Surga-Nya yang indah.
Sudah seberapa kenalkah kita
dengan ibu kita? Mungkin hanya 1% saja. Kita belum mengetahui 99% dirinya yang
luar biasa. x__x
*Ini bisa diterapkan pada Ayah, Bibi,
Paman, Saudara, Ibu asuh atau seseorang yang sudah rela dan ikhlas merawat
kita. Jangan kotak2an pemahaman ini sahabat.
**Terinspirasi dari tulisan Bang
Tere Liye.
Wallahu a’lam.
By: A. Abus
Bismillaahir rahmaanir rahiim
Assalaamu’alaykum wa rahmatullaah wa barakaatuh
Begitu banyak
metode menghafal Qur’an. Sangat banyak malah. Kita tinggal mencarinya (kalau
mau) dan mempraktikannya (kalau ingin). Dan begitu juga tulisan ini. Akan
membicarakan cara menghafal Qur’an yang saya dapat dari Ust. Yusuf Mansur di
Wisata Hati di ANTV. Karena tiap segmen terakhir, seluruh Indonesia diminta
menghafal Qur’an dengan metodologi seperti ini.
Prinsip yang
harus diperhatikan dan dipegang sebelum menghafal adalah seperti ini:
1.
Berdoa dan
berniat
Pahamilah
siapa yang memiliki al-Qur’anul Karim. Dan sudah barang tentu pemiliknya adalah
Allah ‘Azza wa Jalla. Karena itu, kita berdoa kepada-Nya agar kita dimudahkan
menghafal Qur’an dan berniat Lillahi ta’ala untuk menghafalnya, bukan karena
ingin disebut Hafiz atau Hafizah semata. Ini sangat penting. Karena ini
menentukan keseluruhan tulisan ini, apakah akan berkembang atau tidak ke
depannya. Jadi mohon diperhatikan.
Dan
juga doakan agar Qur’an ini ada di hati, pikiran, anak2 (jika belum punya,
untuk anak kita nanti), pasangan (jika belum punya, untuk pasangan kita nanti)
dan anak didik kita (bila punya).
2.
Mengetahui
Fadhilah dari membaca al-Qur’an
Silakan
Saudara mencari sendiri, karena banyak sekali; entah itu buku atau yang
lainnya, yang menerangkan fadhilah/keutamaan membaca al-Qur’an
3.
Melakukan
riyadhoh
Kita
harus mendampingi doa kita dengan suatu riyadhoh, semisal puasa Dawud, puasa Senin-Kamis
dan amalan sunnah yang lainnya.
Metode menghafalnya
1.
Mushafnya
jangan diganti-ganti, harus sama
Usahakan
mushaf Qur’annya jangan diganti-ganti. Karena apabila tidak sama, itu akan
mempengaruhi daya hapal kita. Karena otak kita memiliki kemampuan ‘memotret’.
Dan apabila tidak sama, maka itu akan mengacaukan ‘foto’ yang sudah ada di
dalam memori kita.
2.
Sehari 1
ayat/1 baris
Inilah
menariknya metode ini. Kita hanya diminta menghafal 1 ayat/baris dalam satu
hari. Itu sangat mudah sebenarnya. Namun, kalau orangnya memang malas, biasanya
susah. Apalagi yang malas baca Qur’an. Cobalah untuk yang masih malas, luangkan
waktu untuk baca. Dan 1 ayat/baris itu diulang 20 kali agar menempel di otak
(kalau di Daarut Tauhid disarankan 40 kali diulang).
3.
Kalau
ayatnya panjang, dipotong ayatnya jadi 2 atau beberapa penggalan. Setiap
penggalan diulang 20 kali
Contoh:
Surat Ali ‘Imran ayat 160.
ٱللَّهُ كُمُ يَنصُرْ إِن (Iyyan shurkumullaahu) – ulangi 20 kali
لَكُمْ غَالِبَ فَلَا (falaa ghaaliba lakum) – ulangi 20 kali
لَكُمْ غَالِبَ فَلَا ٱللَّهُ كُمُ يَنصُرْ إِن (Iyyan shurkumullaahu falaa ghaaliba
lakum) – ulangi 20 kali
Dan begitu seterusnya.
4.
Dipakai di
dalam shalat sunnah
Nah,
untuk memudahkan menghafal, gunakan itu dalam shalat sunnah (berarti sekarang
harus rajin shalat sunnah). Entah saat tahiyyatul masjid, rawatib, dhuha,
tahajjud, dll. Kalau baru 1 ayat hapalnya, gunakan itu terus. Nah, besok kan
sudah hapal 2 ayat, jadi gunakan rakaat 1 ayat pertama, rakaat 2 ayat kedua.
Kalau menghafalnya sudah banyak, nanti enak. Misal sudah hafal 20 ayat
al-Baqarah, gunakan rakaat 1; sepuluh ayat, rakaat 2; sepuluh ayat. Dan begitu
seterusnya. Bisa juga dengan cara menulisnya di selembar kertas, lalu menghafal
1 ayat itu berkali-kali. Mudahlah, tidak sulit.
5.
Sebelum
ayat/baris berikut, diulang dulu baris/baris tersebut
Sebelum
maju terus, usahakan banyak mengulang. Sudah hafal satu halaman, ulang terus.
Pokoknya jangan banyak alasan tidak bisa menghafal. Kan sambil kerja atau
sambil jalan bisa. Insya Allah Dia akan meridhoi hamba2nya yang berusaha
menghafal.
6.
Dengan
bantuan HP/gadget, rekam suara sendiri supaya agak cepat, diulang 20 kali
Untuk
yang males nulis, gunakan teknologi. Misalnya memakai HP atau gadget yang kita
miliki. Di zaman ini, tak mungkin ada yang tak memiliki HP. Gunakan teknologi
untuk menghafal ayat2 suci-Nya. Insya Allah barokah.
7.
Dengan
bantuan software/teknologi
Sekarang
sudah banyak software2 Qur’an yang bisa di ‘tempel’ ke HP/gadget. Mumpung kita
masih hidup dan memiliki teknologi, jangan sia-siakan itu.
Pasti nanti
banyak pertanyaan. Semisal:
1.
Bagaimana
kalau HP saya tidak ada fasilitas merekam?
Jawab:
Ya tulis saja dalam selembar kertas. Mudah kan. Jangan banyak alasan.
2.
Bagaimana
kalau saya belum fasih membaca untuk direkam?
Jawab:
Cari orang yang pinter baca Qur’an. Jangan banyak alasan lagi.
3.
Kan saya
jelek tulisan arabnya. Gimana kalau tidak bisa terbaca?
Jawab:
Cari yang pinter nulis arab. Atau kalau tidak, saudara latihan menulis arab
yang bagus.
Dan banyak
lagi pertanyaan yang kalau ditulis tidak akan cukup sepertinya.
Ingat! There
is a will, there is a way. Siapa yang memiliki kemauan, pasti ada jalan. Man
jadda wajada dan Man shabara zhafira. Alasan hanya untuk yang malas menghafal
saja. Tidak mungkin Allah mempersulit hamba-Nya untuk menghafal kalau tidak
karena hamba-Nya sendiri yang malas.
Lakukan
semampunya. Coba dulu. Kalau bisa menghafalnya pararel. 1 ayat surat
al-Baqarah, 1 ayat surat al-Mulk atau yang lainnya. Insya Allah barokah.
Sediakan waktu khusus untuk menghafal. Misalnya malam hari atau waktu istirahat
kerja.
Dan semuanya
akan berhasil kalau nomor 1, yaitu niat dan doanya benar. Kalau tidak benar,
kurang baik. Sedikit saran, banyakin denger murotal, jangan musik mulu. Ok!
Sekian dari
saya, kalau ada kekurangan mohon dimaafkan. Karena saya hanya menyampaikan apa
yang guru saya sampaikan.
Rabbana maa khalaqta haadzaa baathilaa!
Jazakumullah ya akhi wa ukhti fillah!
Wassalaamu’alaykum wa rahmatullaah wa
barakaatuh
Bismillahir
rahmanir rahim
Assalamu’alaykum
wa rahmatullah wa barakatuh
Sedikit cerita
nih. Kayaknya asyik kalau cerita mah. Berhubung saya tukang nulis, ya sudah
lebih baik saya menulis saja. Ini perjalanan saya dengan Islam. Maksudnya saya
benar2 komitmen ingin mendalami Islam.
Saya lahir
dalam keluarga muslim yang sederhana (Alhamdulillah). Di bidan tepat saat adzan
Shubuh berkumandang. Walau begitu, tidak artinya saya menjalani hari2 dengan
penerapan syariat Islam. Karena orang tua dari Jawa yang tinggal di pedalaman,
mana mungkin kenal syariat sebenarnya. Yang ada hanya kenal shalat saja. Amalan
lain tak tahu, jadi karena itu masa kanak2 saya kurang begitu menyenangkan (tak
perlu diceritakan juga kali ya, atau lain kali aja ceritanya).
Hari berganti
hari. Hari dirajut menjadi bulan. Dan bulan ditenun jadi tahun. Tibalah hari2
dimana saya muak dengan kebodohan saya akan agama. Dan Subhanallah, berkat
sahabat saya, saya jadi ingin mendalami Islam dengan kaffah. Alhamdulillah.
Saya mulai dengan
membaca2 buku. Dan ternyata sekarang saya baru tahu kalau buku2 yang saya baca
dulu itu buku2 salafi (yang benci salafi; ampe tega2nya bilang sawah; pasti
negatif ke saya). Dan saat saya baca, Alhamdulillah tak ada yang ganjil. Bahkan
menurut saya itu menambah pengetahuan Islam saya yang masih sedikit. Silakan
cari buku2 karya Ust. Hartono Ahmad Jaiz (satu2nya yang masih saya ingat
penulisnya ^^).
Saya jadi tahu
kalau ada JIL di indo, kebobrokan pemerintah dari dulu dan lain2. Termasuk
pemahaman sesat yang sedang gencar2nya di Indo. Itu pun gara2 sipikasebeleun
JIL. Ah, saya rasa Islam mudah untuk
dipelajari. Dan ternyata salah besar! Saya mulai dibingungkan oleh keributan
umat Islam soal khilafiyah. Sungguh, saya pusing dengan itu semua dulu. Sampai
suatu ketika, saya bertemu lagi dengan teman kerja saya dulu, yang
Alhamdulillah pemahaman agamanya lumayan baik. Saya jadi mengerti akan
khilafiyah, namanya Bang Adi S’diward (biarin make bang juga ya :D).
Ah, saya pun
sedikit demi sedikit paham dengan Islam melalui FB. Ya, dari situ pemahaman
yang baik, tidak ‘ashobiyah, menempa diri saya. Saya pun nyaman dengan itu
semua. Tapi setelah diteliti, dulu FP yang saya ‘Like’ tu tentang nikah semua.
Saya pun keblinger. Akhirnya saya hentikan cari ilmu lewat FB. Beralih ke media
lain.
Salah satunya
adalah acara Damai Indonesiaku. Lewat acara itu saya cari ilmu. Lumayan, walau
sekarang sudah saya tinggalkan karena tema2nya sudah tidak enak di hati lagi.
Kemudian beralih ke Wisata Hati di ANTV dengan gurunya Ust. Yusuf Mansur
(dengan izin Allah, saya nggak sengaja mindahin ke acara itu). Disitu saya
mulai sedikit demi sedikit hapal ilmu ketauhidan dan lain2nya. Sekarang
ditambah dengan Chatting dengan YM.
Perjalanan
selanjutnya, saya mulai mendengar MQ Fm. Subhanallah, radio yang satu ini
benar2 merubah hidup saya (walau saya belum benar2 berubah pesat). Senangnya
mendapat bimbingan Allah untuk belajar di radio itu. Acara favorit; Manajemen
Terapan bersama Ust. Rahmat Puryodo dan Kang Iya, Problematika Umat bersama
Ust. Khozin Abu Faqih, lalu Kajian Ma’rifatullah langsung dari masjid DT
bersama Aa Gym.
Walau begitu,
saya rasanya masih kurang sreg. Saya butuh guru. Maka dari itu saya
berkeinginan untuk kuliah atau pesantren. Walau itu belum tercapai, insya Allah
nanti akan terwujud.
Mungkin karena
saya baca macam2 buku berbagai paham, jadi saya memiliki paham yang campur2 dan
tentu saja saya tidak bergolong2an (dengan congkak dan sombong). Saat saya
ditanya, “Islamnya apa?” Ya saya jawab, “Saya Islam.” Dan pertanyaan tentang
ormas berlanjut sampai saya bilang dengan tegas, “Saya Islam.”
Subhanallah,
Maha Benar Allah. Untuk menjadi saleh itu sulit. Jujur, tahun2 kemarin
keburukan masih sering dilakukan. Hingga saya kadang (dalam hati) menangis
ingin bebas dari keburukan2 yang membuat saya bisa melangkah menuju kehancuran
tanpa saya sadari.
Saat keburukan
itu saya lakukan, saya buru2 meminta pertolongan pada-Nya. Mencoba segala cara
untuk berhenti melakukannya. Dilakukan lagi, dicegah lagi. Dan itu terus2an
berulang. Yang saya pakai untuk mengantisipasi keburukan itu adalah; doa, baca
buku2, menyibukkan diri, dengar musik positif, baca Qur’an dan lain2. Saat saya
mulai putus asa karena hampir2 gagal dan saya mengira kalau saya akan jadi
penghuni neraka kelak, Allah membantu saya dan saya pun (insya Allah) taubat
nasuha. Subhanallah.
Tahun 2013 ini
adalah resolusi menuju perubahan menjadi lebih baik. Entah kenapa tahun ini
saya mulai terdorong untuk menjadi lebih baik lagi. Walau kadang rintangan dan
ketidaknyamanan menghadang, tapi itu bukan masalah. Karena saya yakin Allah
akan membimbing dan menolong saya. Apapun bentuknya dan bagaimanapun caranya.
Mungkin doa saya mulai terijabah di tahun ini. Alhamdulillah.
Ya, saya akui
kalau saya masih merangkak untuk berubah. Tapi dengan meminta terus bantuan pada-Nya,
insya Allah tahun ini saya bisa berubah.
Karena semua
bisa berubah.
Allahu akbar!
Wassalamu’alaykum
wa rahmatullah wa barakatuh